1. Textbook, berikan URL lengkap sampai ke file
http://hasan.staff.uad.ac.id/new/attachments/052_Temu1-konsep-multimedia.pdf
http://elista.akprind.ac.id/upload/files/9055_01-Pengantar_MULTIMEDIA.pdf
http://gmm.fsksm.utm.my/~sca3103/cgi-bin/bahan_kuliah/anita/Bab%201%20-%20Pengenalan%20MM.pdf
http://authors.phptr.com/tanenbaumcn4/samples/section07_04.pdf

2. Slide presentasi (.ppt)
http://www.e-dukasi.net/sosialisasi/files/Multimedia/Multimedia.ppt
http://www.tcet.unt.edu/weblibrary/ppt/whtmedia.ppt
http://www.cs.cmu.edu/~srini/15-441/F02/lectures/Multimedia.ppt
http://www.sdsc.edu/~gupta/mmclass1.ppt

3. Artikel di jurnal atau proseding
http://v3.juhara.com/id/artikel/pemrograman-multimedia
http://rosni-gj.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/9629/multimedia+def.doc
http://id.wikipedia.org/wiki/Multimedia
http://jurnaliqro.wordpress.com/2008/08/12/pengembangan-multimedia-pembelajaran-berbantuan-komputer/



4.Contoh Kasus dan Solusi tentang Pemrograman Multimedia
dari : http://komed.org/index.php?/200407076/Example-News-Item-1.php

Konsep suhu dan kalor banyak diterapkan pada berbagai kegiatan dalam kehidupan sehari-hari. Namun demikian dalam kenyataannya banyak siswa yang kurang berminat pada pembelajaran tersebut. Hal ini tergambar dari hasil pembelajaran suhu dan kalor pada siswa kelas X SMAN 14 Semarang tahun pelajaran 2007/2008 yang kurang baik. Rata-rata hasil ulangan tersebut adalah 60. Sementara itu KKM yang ditetapkan oleh sekolah adalah 61. Dalam ulangan tersebut, persentase siswa yang mencapai KKM adalah 65%.

               Berdasarkan analisis terhadap pelaksanaan pembelajaran suhu dan kalor di SMAN 14 Semarang tahun pelajaran 2007/2008 diperoleh informasi bahwa kegiatan pembelajarannya dilakukan dengan: diskusi informasi, kegiatan percobaan/ eksperimen atau demonstrasi, kegiatan pemecahan masalah.

               Pendekatan diskusi informasi yang dilakukan guru selama ini lebih menekankan konseptual yang abstrak, siswa belum didorong untuk mengkaitkan konsep dengan contoh riil dalam kehidupannya sehari-hari (belum pendekatan CTL). Demikian pula untuk kegiatan percobaan suhu dan kalor banyak kendala karena keterbatasan peralatan percobaan. Disamping itu juga keterbatasan waktu sehingga kegiatan percobaan kurang maksimal dan terkesan dipaksakan. Dengan demikian kegiatan tersebut kurang efektif.

                Sementara itu pada kegiatan pemecahan masalah lebih ditekankan pada pembahasan soal-soal yang bersifat hitungan dengan melibatkan banyak rumus-rumus. Hal ini memberikan kesan bahwa pembelajaran fisika adalah pelajaran yang sulit. Akibatnya pembelajaran kurang menyenangkan siswa.

             Berdasarkan permasalahan tersebut maka pembelajaran suhu dan kalor perlu dilakukan menggunakan pendekatan lain. Pemilihan pendekatan harus menggunakan bantuan teknologi yang mampu menghadirkan visualisasi konkrit gejala suhu dan kalor. Penggunaan teknologi yang dimaksud adalah pemanfaatan komputer. Hal ini dikarenakan kemampuan komputer yang dapat mengolah berbagai informasi menjadi suatu multimedia yang interaktif.

                Berkaitan dengan hal tersebut Sutopo (Samsudin. Achmad: 2007) menjelaskan bahwa multimedia interaktif dalam banyak aplikasi, pengguna dapat memilih apa yang akan dikerjakan selanjutnya, bertanya, dan mendapatkan jawaban yang mempengaruhi komputer untuk mengerjakan fungsi selanjutnya. Lebih lanjut dijelaskan bahwa multimedia mempunyai banyak aplikasi untuk menampilkan berbagai animasi dan simulasi. Siswa akan sangat tertolong dengan multimedia dalam memahami konsep yang abstrak. Hal ini dikarena multimedia dapat membuat konsep yang bersifat abstrak tersebut menjadi lebih konkrit.

                Dari uraian di atas dapat diketahui multimedia interaktif akan dapat mewujudkan pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan (PAKEM). Di samping itu, multimedia juga mampu menghadirkan contoh penerapan konsep yang sesuai dengan  kehidupan sehari-hari sehingga terwujud pembelajaran kontektual (CTL). Melalui CTL berbantuan komputer tersebut diharapkan memberikan rangsangan bagi siswa sehingga meningkatkan motivasi dan minatnya dalam belajar fisika.  Dengan adanya minat dan motivasi dalam belajar maka diharapkan berdampak pada hasil pembelajaran.

             Rumusan masalah penelitian ini adalah: apakah  implementasi PAKEM melalui pembelajaran kontektual berbasis multimedia interaktif dapat meningkatan motivasi dan hasil belajar siswa pada pembelajaran suhu dan kalor  di SMAN 14 Semarang?

Penelitian ini dilakukan sebagai upaya meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa pada pembelajaran suhu dan kalor di SMAN 14 Semarang tahun pelajaran 2008/2009. Target yang akan dicapai adalah minimal 75 % siswa dapat mencapai KKM sekolah, yaitu 61.

            Indikator keberhasilan dari penelitin ini adalah apabila hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan motivasi dan hasil belajar siswa pada pembelajaran suhu dan kalor.

             Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan  manfaat-manfaat:

1.      Bagi guru, dapat mengembangkan pembelajaran aktif, efektif, kreatif dan menyenangkan (PAKEM).

2.      Bagi siswa, mampu mengembangkan kreativitas dan kemampuan belajarnya secara maksimal.

3.      Bagi sekolah,  mampu meningkatkan hasil pembelajaran fisika di sekolah
 
Diposting oleh Feri Ugalz

0 komentar:

Visit the Site
MARVEL and SPIDER-MAN: TM & 2007 Marvel Characters, Inc. Motion Picture © 2007 Columbia Pictures Industries, Inc. All Rights Reserved. 2007 Sony Pictures Digital Inc. All rights reserved. blogger templates